Mengembangkan Aspek Kognitif Anak dengan Bermain Angka
Belajar huruf dan angka merupakan pembelajaran yang sangat penting bagi keberhasilan anak di masa yang akan datang. Burns dalam bukunya Math Solution dan Baratta Lorton dalam bukunya Math teir Way keduanya mendasarkan pada teori Piaget yang menunjukkan bagaimana konsep matematika terbentuk pada anak. Burns mengatakan kelompok matematika yang sudah dapat diperkenalkan mulai dari usia tiga tahun adalah kelompok bilangan (aritmetika, dan berhitung), pola dan fungsinya, geometri, ukuran-ukuran, grafik, dan pemecahan masalah.
Penguasaan masing-masing kelompok melalui tiga tahapan yaitu:
(1) tingkat pemahaman konsep, anak akan memahami konsep melalui pengalaman bekerja/bermain dengan benda konkret,
(2) tingkat menghubungkan konsep konkret dengan lambang bilangan, setelah konsep dipahami oleh anak, guru mengenalkan lambang konsep. Kejelasan hubungan antara konsep konkret dan lambang bilangan menjadi tugas guru yang sangat penting dan tidak tergesa-gesa,
(3) tingkat lambang bilangan, anak diberi kesempatan untuk menulis lambang bilangan atas konsep konkret yang telah mereka pahami. Diberi kesempatan yang cukup untuk menggunakan alat konkret hingga mereka melepaskannya sendiri. Ketiga proses tersebut sangat membantu anak dalam memahami matematika. Bahkan dapat mencegah terjadinya ketakutan terhadap pelajaran matematika.
BERMAIN ANGKA
Montessori menyatakan bahwa untuk usia balita, suatu permainan sederhana seperti menghitung jari kaki maupun jari tangannya merupakan awal yang baik. Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan anak, seperti menghitung tangga, jumlah botol yang ada di kantong besar tukang susu keliling, pepohonan di sekitar rumah atau bunga yang sedang bermekaran di halaman. Hal ini akan merangsang kesadaran anak terhadap angka-angka sehingga, jika angka-angka dipelajari sebagai bagian rutinitas maka, anak akan terbiasa dengan hitung menghitung saat bermain.
Untuk memperkuat minat anak pada geometri, maka bisa diperkenalkan bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk kubus, balok, bola, kerucut, dan prisma. Harus bermain dengan alat ukur seperti pengggaris panjang, meteran, timbangan, termometer, serta benda lain yang ada di rumah. Anak diajak mengenal berat-ringan, mengurutkan, tinggi-rendah dan lain-lain. Selain itu juga bermain kartu, ular tangga, monopoli dapat memberikan kesempatan pada anak untuk melatih membaca, menghitung, dan menyusun strategi.
Penguasaan masing-masing kelompok melalui tiga tahapan yaitu:
(1) tingkat pemahaman konsep, anak akan memahami konsep melalui pengalaman bekerja/bermain dengan benda konkret,
(2) tingkat menghubungkan konsep konkret dengan lambang bilangan, setelah konsep dipahami oleh anak, guru mengenalkan lambang konsep. Kejelasan hubungan antara konsep konkret dan lambang bilangan menjadi tugas guru yang sangat penting dan tidak tergesa-gesa,
(3) tingkat lambang bilangan, anak diberi kesempatan untuk menulis lambang bilangan atas konsep konkret yang telah mereka pahami. Diberi kesempatan yang cukup untuk menggunakan alat konkret hingga mereka melepaskannya sendiri. Ketiga proses tersebut sangat membantu anak dalam memahami matematika. Bahkan dapat mencegah terjadinya ketakutan terhadap pelajaran matematika.
BERMAIN ANGKA
Montessori menyatakan bahwa untuk usia balita, suatu permainan sederhana seperti menghitung jari kaki maupun jari tangannya merupakan awal yang baik. Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan anak, seperti menghitung tangga, jumlah botol yang ada di kantong besar tukang susu keliling, pepohonan di sekitar rumah atau bunga yang sedang bermekaran di halaman. Hal ini akan merangsang kesadaran anak terhadap angka-angka sehingga, jika angka-angka dipelajari sebagai bagian rutinitas maka, anak akan terbiasa dengan hitung menghitung saat bermain.
Untuk memperkuat minat anak pada geometri, maka bisa diperkenalkan bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk kubus, balok, bola, kerucut, dan prisma. Harus bermain dengan alat ukur seperti pengggaris panjang, meteran, timbangan, termometer, serta benda lain yang ada di rumah. Anak diajak mengenal berat-ringan, mengurutkan, tinggi-rendah dan lain-lain. Selain itu juga bermain kartu, ular tangga, monopoli dapat memberikan kesempatan pada anak untuk melatih membaca, menghitung, dan menyusun strategi.
Belum ada Komentar untuk "Mengembangkan Aspek Kognitif Anak dengan Bermain Angka"
Posting Komentar
Jika ada yang kurang dipahami atau ingin didiskusikan silahkan tinggalkan komentar di bawah. Terima kasih