Cara Belajar Membaca Sambil Bermain
MEMBACA
Membaca merupakan kecakapan fundamental yang penting yang akan selalu dipelajari. Membaca berarti kesuksesan baik di sekolah, ditempat kerja, dan dimana pun. Anak yang tidak bisa membaca sampai usia 8 atau 9 tahun, maka dia tidak bisa menjadi seorang pembaca yang baik. Akan muncul rasa frustasi di sekolah, sehingga mereka tidak mampu memahami dan mengekspresikan dirinya sendiri secara wajar.
Membaca menurut Montessori bukan suatu proses belajar yang begitu rumit untuk diajarkan. Usia yang paling ideal untuk mengajarkan membaca adalah usia 4,5 tahun sampai 6 tahun. Saat membaca akan terkait dengan masalah pancaindera. Untuk menjadi pembaca yang baik anak harus belajar membedakan suara huruf yang berbeda-beda dan mencocokkan suara-suara itu dengan tulisannya. Pada dasarnya, membaca adalah penerjemahan simbol-simbol dan suara-suara ke dalam makna. Semakin sering memperkenalkan anak pada kata-kata tertulis, semakin senang anak dalam mempelajarinya.
Membaca seharusnya menjadi proses yang mudah dan alami. Pengulangan adalah kata kuncinya, bersikap cermat dan tidak tergesa-gesa dalam mengajar anak membaca. Memberi anak buku-buku yang mudah sehingga dia tidak akan mudah putus asa, karena dengan merasa berhasil, maka minatnya akan terus bertambah. Meminta anak membaca keras-keras untuk mempratekkan ekspresi dan intonasi yang baik.
BERMAIN HURUF
Melalui belajar bertahap dengan materi-materi sensoris awal, anak telah dipersiapkan pikiran, mata, dan tangannya untuk petualangan yang menyenangkan ini. Kontrol otot kecil dan kontrol mata-tangan dan koordinasi telah berkembang dan diperkuat, bersamaan dengan penajaman indra. Melalui pengendalian benda-benda bertombol dengan ibu jari dan dua jari pertama, dan latihan-latihan dengan sisipan bangun geometris, tangan anak sudah siap menggerakkan dan memainkan pensil dengan mudah. Huruf-huruf ampelas memungkinkan anak merasakan bentuk-bentuk huruf dan menelusuri arah bagaimana huruf-huruf tersebut ditulis.
Apabila anak sudah terampil menyebutkan lambang bunyi (huruf) dengan tidak ada salah, maka anak mulai bisa diajak belajar menulis dan menggambar secara bersamaan. Untuk itu perlu disiapkan kertas dan pensil berwarna untuk menulis, meskipun dimulai dari coretan-coretan kecil anak yang tidak teratur, namun tetap anak didorong untuk menulis huruf-huruf. Dapat juga anak menggoreskan garis yang putus-putus dengan huruf tertentu, anak tinggal menebalkan garis-garis putus tersebut.
Belum ada Komentar untuk "Cara Belajar Membaca Sambil Bermain "
Posting Komentar
Jika ada yang kurang dipahami atau ingin didiskusikan silahkan tinggalkan komentar di bawah. Terima kasih