Perbedaan Proses Sosialisasi Orang Dewasa dengan Orang Tua di Kota dan Desa
ORANG DEWASA DESA VS KOTA
Desa dalam tahapan proses sosialisasi manusia dewasa telah berada pada tahap penerimaan norma kolektiv. Pada tahap ini seseorang sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. Pada masyarakat desa, orang dewasa mampu bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan di desa, misalnya kerja bakti. Selain itu ia dapat bekerja mencari nafkah bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.
Kota pada masyarakat kota, manusia dewasa harus siap berada pada situasi-situasi yang baru karena mobilitas yang cukup tinggi. Ia harus mampu bekerjasama dalam lingkungan kerjanya dan lingkungan sosial. Karena manusia dewasa sudah berada pada tahap penerimaan norma kolektiv makan ia mampu menyesuaikan diri dalam situasi apapun, ia juga harus mampu memfilter hal-hal yang baik bagi dirinya, karena masyarakat kota adalah masyarakat yang majemuk
ORANG TUA DESA VS KOTA
Desa proses sosialisasi pada orang tua di desa adalah bahwa orang tua mampu menjadi panutan bagi orang-orang yang lebih muda darinya. Dalam hal ini orang tua harus mampu mengajarkan, membimbing, dan “ngemong” orang-orang yang lebih muda, terutama dalam hal perilakunya. Orang tua yang telah mengalami proses sosialisasi yang cukup panjang diharapkan dapat memegang teguh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat sehingga orang-orang yang lebih muda dapat mencontoh perilakunya.
Misalnya, dalam hal sopan santun orang Jawa. Orang tua pasti fasih berbicara bahasa Jawa yang baik dan benar. Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua maka menggunakan bahasa jawa kromo inggil. Anak-anak muda jaman sekarang banyak yang kurang menguasai bahasa jawa kromo inggil, maka orang tua membimbing dan mengajarkan bagaimana berbicara dalam bahasa jawa yang baik dan benar.
Kota proses sosialisasi pada orang tua di kota, cenderung untuk lebih santai dan menikmati kerja. Karena sebelumnya, orang kota sibuk dengan pekerjaannya. Di usia tua orang tua bisa santai bekerja atau memberikan usaha yang dijalankannya kepada anaknya sehingga ia lebih menikmati hari-hari tuanya bersama keluarganya, mengasuh cucunya dan menularkan kebiasaan/norma yang berlaku dalam keluarganya.
Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Proses Sosialisasi Orang Dewasa dengan Orang Tua di Kota dan Desa"
Posting Komentar
Jika ada yang kurang dipahami atau ingin didiskusikan silahkan tinggalkan komentar di bawah. Terima kasih