Melihat Tahapan Perkembangan Sosial Anak Melalui Bermain
Tahap permainan soliter : Pada tahap ini anak bermain sendiri dimana anak memperlakukan teman sebayanya sebagai benda.
Tahap permainan semi soliter/permainan parallel : Ketika anak berumur 2 tahun, dia bermain sendiri walaupun ada teman sebaya disekitarnya.
Tahap permainan kooperatif : Pada tahap ini anak mulai melakukan kegiatan bersama-sama dalam kelompok sebayanya, biasanya berjumlah kelompok kecil 3-5 orang.
Fase permainan khayal : Pada fase ini (ketika anak berusia 3-5 th) anak menirukan peranan-peranan yang serupa dengan orang dewasa. Pada anak mulai berkembang konsep tentang dirinya dan orang lain sering kali bersifat tak konsisten atau selalu berubah-ubah.
Fase bermain kelompok : Pada fase sudah berkembang kepatuhan pada kelompok pimpinan dan merupakan perkembangan dari fase-fase sebelumnya.
Permainan Tim yang terorganisasi (10-14) orang. : Kelompok pada fase ini sudah terorganisasi, mempunyai aturan-aturan, upacara atribut dan sebagainya.
Fase setelah masa pubertas : Pada fase ini jumlah anggota kelompok sangat kecil dan bersifat homogen dan terbentuk atas dasar kesamaan minat.
Perkembangan sosial ini berlangsung terus hingga anak menjadi orang dewasa. Keberhasilan seseorang dalam melalui tahapan-tahapan ini akan terlihat dari peranan sosialnya setelah ia dewasa. Orang dewasa akan berperan dalam kelompoknya sesuai dengan tujuan yang hendak ia capai dalam memasuki suatu kelompok. Pada umumnya orang dewasa akan mudah menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok apabila ada persamaan nilai kelompok dengan yang dianutnya.
Timbul perpecahan-perpecahan dalam kelompok yang biasanya disebabkan oleh benturan-benturan nilai antara sesama anggota kelompok. Akan tetapi hal tersebut bisa terjadi tergantung dengan kepribadian masing-masing individu.
Belum ada Komentar untuk "Melihat Tahapan Perkembangan Sosial Anak Melalui Bermain "
Posting Komentar
Jika ada yang kurang dipahami atau ingin didiskusikan silahkan tinggalkan komentar di bawah. Terima kasih