Hakikat Permainan Kreatif untuk Anak Usia Dini

Dunia anak pada dasarnya adalah bermain. Dalam melakukan kegiatan permainan dengan berpikir kreatif memungkinkan seseorang untuk melepaskan diri dari pola-pola pemikiran yang lama, tidak terikat pada sesuatu/peraturan yang sudah biasa. Sehingga untuk sampai kepada sesuatu hal yang baru, akan melalui proses belajar dimana anak menyelidiki dan mencoba-coba aktivitas tertentu yang berkaitan dengan dirinya maupun dengan lingkungan sekitar.

PERMAINAN KREATIF

Kondisi yang memengaruhi proses kreatif pada anak bersifat internal, jadi terletak dalam individu itu sendiri dan ada yang bersifat eksternal yang ditentukan atau tergantung dari faktor luar. Sebagai pendorong anak dalam bertindak kreatif adalah kecenderungannya untuk merealisasikan potensinya, kecenderungan ini merupakan motivasi yang utama membentuk hubungan-hubungan baru terhadap lingkungannya.

Melalui bermain secara bebas seorang anak mulai mengadakan eksploitasi terhadap dunianya, anak mencoba kemungkinan-kemungkinan yang ada, mengungkapkan ide-ide permainan sehingga anak mendapatkan pengalaman baru atau melihat sesuatu dengan cara yang baru.
Dalam memupuk dan mengembangkan kreatifitas pada anak, kondisi yang turut mendukung adalah kemampuan yang ada pada diri anak tersebut seperti inteligensi dan kemampuan berpikirnya dalam memahami konsep melalui bermain.

KEGIATAN BERMAIN

Dimaksud bermain adalah bermain secara spontan dengan ide-ide, benda-benda, dan dengan anak lainnya. Hal ini berkaitan dengan keterbukaan terhadap pengalaman baru. Bermain akan memberi kesempatan pada anak untuk menjadi lebih kreatif. Anak dapat mencoba hal-hal yang belum diketahuinya serta mengungkapkan ide-idenya melalui bermain bebas.

Jika orang dewasa memperhatikan anak yang sedang bermain, maka boneka, mobil-mobilan dan kereta kecil merupakan benda-benda yang sering di miliki oleh sebagian besar anak. Mainan semacam ini tampaknya mempunyai daya tarik bagi anak. Pada mulanya anak akan meraih, memegang, dan bermain dengan benda-benda tersebut. Kemudian anak sering mencoba memasukkan boneka yang kecil untuk dimasukkan ke dalam keretanya. Anak akan mencoba untuk merusak atau mencerai-beraikan/mengotak-atik mainannya untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap apa yang terkandung dalam mainan tersebut, lalu menyatukannya kembali ke dalam bentuk yang lain.

Dengan demikian hal ini, akan memberikan kebebasan kepada anak terhadap daya imajinasinya yang sedang tumbuh. Kemampuan untuk merekonstruksikan dan mengorganisir benda-benda serta pengungkapan perasaannya dapat melalui bimbingan orang dewasa sebagai scaffolding. Anak diarahkan untuk menciptakan sesuatu yang sungguh-sungguh orisinal dan bersifat menciptakan sesuatu. Melalui imajinasi anak memperoleh pengalaman dengan benda-benda yang berada di luar jangkauannya yang nyata.

Bagikan Artikel ini